Minggu, 01 Mei 2016

Zonk Zonk Zonk

Hello, world!
Saat ini belum juga pukul 10.00, tapi rasanya udah zonk banget deh. Hahahaha... Hal ini sebenarnya sudah dimulai sejak semalam, atau kemarin,atau kemarinnya lagi. Nggak paham. Ya seperti di postingan ku sebelumnya. Galau yang ngga penting, yang akhirnya bikin ngga bisa tidur sama sekali (terakhir tidur kemarin pagi). Lalu tadi pagi masih dalam suasana mellow diselingi nangis yang sebenarnya alasannya sungguh abal-abal.
Setelah ngobrol via WA dengan seorang teman akhirnya lumayan tenang. Santo juga tumben baik banget hari ini (oh... I mean you're always, Mas), sabar banget. Mungkin karena pacarnya yang biasanya kesiangan, tadi tumben subuh ngebangunin dia ya? Hahaha...


Tapi ya namanya tidur, selain untuk mengistirahatkan badan dan kepala beserta isinya, juga untuk menjernihkan pikiran. Tadi pagi beneran deh, gara-gara nggak tidur ditambah nangis-nangisan, mata jadi jelek banget. Aduh parah deh. Kayak habis ditonjok. Jelek banget. Bengkak. Muka juga jadi super kucel. Mau nggak keluar kamar tapi ada tanggungan alat-alat lab yang kemarin dipinjam untuk keperluan pelatihan OSN harus segera dikembalikan.

Baiklah. Esambot memutuskan untuk ke kampus, tepatnya ke lab. Tapi males mandi! My oh my... Masalah dalam hidup yang sangat sederhana tapi seolah-olah menjadi first world problem. Kalau mau hitung-hitungan, semalam, tengah malam banget aku udah mandi. Jadi pagi ini belum kotor-kotor banget dong ya? Baik. Tapi kucelnya gimana ngilanginnya? Don't worry. Cuci muka aja pakai air hangat dari dispenser. Ganti baju. Lalu berangkat ke kampus.

Saat keluar dari Kosan aku baru sadar tujuan mulia ke kampus hari ini adalah mengembalikan alat-alat lab. Tapiiiii, si Mbot yang ngga tidur ini ternyata ngga bawa apa pun di tangannya. Yaudahlah ya balik lagi ke atas. Pas turun, ternyata lupa pakai kacamata. Yaudahlah ya balik lagi ke atas. Mbot, you couldn't be so ignorant.

Aku memutuskan untuk sarapan dulu. Supaya sinaps-sinaps di saraf ku ngga error lagi. Sarapan di kantin YS adalah hal paling menyenangkan yang bisa dialami oleh warga Perwira. Serius. Sarapannya enak banget walaupun cuma sama sayur bening bayam dan tempe goreng. Yang paling ngga enak adalah menyadari bahwa baik tangan kanan maupun kiri sama-sama memegang garpu. Bukan sendok dan garpu. Ya. You did it again, Mbot. Saat itu aku berdoa supaya selama makan tadi aku berubah menjadi manusia invincible.

Karena tapcash card ku lagi ngga ada saldo, aku pun naik ojek sampai Fapet. Lalu naik lift hingga lantai 4. Loh kok lantai 4, kan lab ada di lantai 5? Jadi begini saudara-saudara, kalau aku naik lift sampai lantai 5, aku pasti melewati ruangan dosen pembimbing kesayanganku, dengan membawa dua keranjang yang isinya adalah alat lab yang ngga ada hubungannya dengan penelitianku. Rasanya ngga etis sibuk bawa-bawa alat begini sementara thesis ku belum selesai. Maafkan saya, ya, Pak.

Okay. Jadi aku turun dari lift di lantai 4. Jalan kaki sejauh 2 wing, lalu naik tangga. Sialnya adalah, pagar yang menuju ke lab masih dikunci. Petugas labnya sedang terjebak macet. Jadi lah aku menunggu di ujung Departemen Biologi dari pukul 08.45 hingga saat ini pukul 10.10. Olala...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar