Dua minggu yang lalu aku ketemu
Santo di Bandung. Dan seperti biasa, saat kita ketemuan sebulan sekali ini,
agendanya ngga pernah jauh-jauh dari makan dan nonton. Bulan lalu kami nonton film Precious Cargo di Botani Square, tapi karena ngga sempet ngeblog dan sekarang udah lupa-lupa ingat sama ceritanya, kita skip aja yaa... Hahaha…
Jadi minggu itu di XXI Ciwalk kita
berdua nonton Jason Bourne, sekuel ke-5 dari film seri Bourne. Film ini
menceritakan tentang Jason Bourne (Matt Damon) yang udah 10 tahun bebas dari
agensi yang telah melatih dan membentuknya untuk menjadi senjata pembunuh.
Sementara itu, Direktur CIA Robert Dewey (Tommy Lee Jones), berusaha untuk
memburu Bourne guna menutupi seluruh jejak kejahatannya dari publik dan pemerintah.
Seorang agen bernama Heather Lee (Alicia Vikander) ditugaskan untuk menangkap
Bourne. Makin masuk ke kasus ini, Lee sadar bahwa pemburuan Bourne ngga hanya
tentang Project Treadstone aja. Terus apa dong?
Bourne adalah suatu film berseri
yang diangkat dari 12 novel karangan Robert Ludlum dan Eric Van Lustbader. Dari
sejumlah novel tersebut, sudah ada empat judul yang difilmkan. Matt Damon sudah
membintangi tiga film pertamanya, yaitu The
Bourne Identity (2002), The Bourne
Supremacy (2004), dan The Bourne
Ultimatum (2007). Sementara seri keempat film ini, The Bourne Legacy (2012) dibintangi oleh Jeremy Renner sebagai lead role. Pada sebuah interview, Damon
pernah bilang kalau dia ngga mau main sebagai Bourne lagi kalau misalnya Paul
Greengrass ngga jadi sutradaranya. Btw
Paul udah nyutradarain film Bourne yang pertama dan ketiga. Jadi ya udah deh,
akhirnya film kelima Bourne ini disutradarai oleh Paul dengan Matt Damon
kembali berperan sebagai Jason Bourne. Reunian. :)
Terus Reviewnya gimana?
Kalau kalian ngikutin franchise ini, pasti ngamatin kan kalau
matt Damon sekarang walaupun udah mulai kelihatan kerut-kerut di wajahnya, tapi
masih kelihatan yahuud dan fit to his
character, Jason Bourne we all know and love.
Film yang berdurasi 123 menit ini
memiliki plot yang jelas, walaupun maju-mundur, I think it wouldn’t be confusing. Cara ngambil gambarnya masih
seperti film sebelumnya, kadang cepet banget, kadang kameranya kayak goyang
(atau ini emang gayanya Paul Greengrass?). Di menit-menit pertama aku sempat
ngantuk banget, tapi lama-lama kebawa suasana juga. Walaupun ceritanya Bourne
udah kembali ingatannya, tapi dia masih harus memecahkan teka-teki, seperti
apakah ayahnya terkait dengan operasi Tradstone? Bagaimana ayahnya meninggal?
Walaupun storyline-nya bisa dibilang biasa aja (kalau ngga boleh dibilang weak), namun adegan action yang ditayangkan cukup intense
and pumping blood as ever. Kalau dibandingkan dengan triloginya Damon
sebelumnya, di sini dia kelihatan agak kurang lean sih. I don’t know, maybe it really better not to
remember those earlier trilogy, or even compared it with Renner’s. Adegan
yang paling aku sukai adalah saat kejar-kejaran pakai mobil. Rasanya ngilu
banget nontonnya. Hehe… Tapi tetep sih, pas nonton aku mikirnya “why don’t you
just keep moving forward, instead of ngurusin Treadstone/Blackbiar/hacker or
anything?” hahaha….
Seperti prequelnya, di sini
kalian juga akan menemukan agen CIA cantik yang percaya kalau Bourne adalah a good guy. Di film ini muncul agen CIA
wanita yang baru bernama Heather Lee, yang diperankan oleh Alicia Vikander, si cantik yang pernah
kita lihat kemampuan aktingnya dalam film The
Danish Girl. Dan kayak di film sebelumnya, cewek yang bantuin Bourne
ujung-ujungnya bakalan mati, dalam hal ini Nicolette Parsons (Julia Stiles), former agent yang udah ada sejak di
prequelnya.
Pokoknya, I was entertained by
this movie. Ayo nonton mumpung filmnya masih tayang di bioskop!!