Seminggu yang lalu Ibu Kost
ngajakin anak-anak untuk nonton bareng di 21 Lippo Plaza Bogor (yang dulu namanya Ekalokasari Plaza). Beliau beli tiket nggak hanya untuk
AADC2 yang memang lagi pengen ditonton, tapi juga untuk film Criminal. Karena aku udah nonton AADC2,
jadi aku memilih untuk nonton Criminal deh.
Film ini dibintangi oleh Kevin
Costner, Ryan Reynolds, Gary Oldman, Tommy Lee Jones, dan Gal Gadot yang cantik
banget itu. Ceritanya ditulis oleh Douglas Cook dan David Weisberg. Sementara
sutradara untuk film ini adalah Ariel Vromen. Kalau Ryan Reynolds, di sini
justru ngga terlalu krusial perannya. Karena main cast-nya memang Kevin Costner. Kalau ngikutin filmnya
Ryenolds, kalian masih ingat kan sama film dia sebelumnya, yaitu Self/Less. Mirip sih ceritanya, tentang
transfer memori otak dari satu orang ke orang lain. Kalau di Self/Less dia jadi resipien, sementara
di Criminal dia jadi donor.
Film yang berdurasi 113 menit ini
dimulai ketika seorang agen CIA yang berbasis di London bernama Bill Pope (Ryan
Reynolds) mau ketemuan sama The Dutchman (Michael Pitt), seorang hacker yang menciptakan
program untuk membajak seluruh komputer yang punya kode untuk peluncuran
senjata nuklir di seluruh dunia. The Duthcman ini minta tebusan US $ 10 juta
(kalau ngga salah) dan paspor dll. supaya dia bisa hidup bebas. Dia udah ditempatkan
di safe house. Nah pas mau ketemuan,
si Pope ini keburu dibunuh sama Xavier Heimdahl, seorang yang awalnya
industrialis tapi kemudian menjadi anarkis yang pengen ngancurin seluruh
pemerintahan di dunia. Tujuannya apa? Ya supaya dia tau di mana The Dutchman
disembunyikan, dia dapet program, dan bisa ngancurin negara sesuka hatinya. Dan
ternyata, Pope lebih memilih mati dibandingkan harus membocorkan rahasia.
Karena keberadaan The Dutchman
ini penting banget, supervisornya si Pope, Quaker Wells (Gary Oldman) pengen
ngulik isi otaknya Pope. Akhirnya, dengan bantuan seorang ahli neuroscience
bernama Dr. Mahal Franks (Tommy Lee Jones), memorinya Pope bisa dipindahkan ke
otak seorang sociopath bernama
Jericho Stewart (Kevin Costner). Kenapa harus ke Jericho? Jadi ceritanya dia
punya trauma masa kecil, yang mengakibatkan lobus frontal otaknya tidak dapat
berkembang dengan baik, yang pada kasus ini menjadi “wadah” yang sempurna untuk
menampung isi otaknya Pope. Prosedur berhasil, Jericho yang sebelumnya ngga
bisa merasakan emosi apa pun, bunuh-bunuh orang kayak yang enteng banget karena
ngga bisa bedain benar-salah, live the
life with no rules deh, nah semenjak
operasi akhirnya hidupnya berubah, dengan misi CIA yang harus selesai, bukan
karena program superbahayanya The Duthcman, tapi juga istri dan anak Pope yang
harus disa selamatkan.
Keseruan film dimulai dari sini.
Aku sukaaaaa banget sama aktingnya Costner di sini. Adegan berantemnya, otak
kriminalnya tuh terasa banget, dramanya juga tetep dapet. He really got into
his character! Tapi ternyata banyak kritik negatifnya lho. Kalau lihat Rotten
Tomatoes, ternyata film ini cuma dapet rating 31% dari total 99 suara. Emang
sih, kalian yang nonton pasti berpikir: kok gini sih? Kok kayak lagi nonton
Bourne sih? Lah itu kenapa polisinya nggak fokus nangkep penjahatnya aja? Lah
ini si Wells kok nyebelin banget sih? Ini apa banget sih actingnya Gary Oldman?
Jadi memang banyak bagian yang bikin film ini kelihatan janggalnya. Banyak plot
yang missed. Tapi saudara-saudara, di balik cerita yang janggal, penonton masih
bisa cuci mata karena Gal Gadotnya, ya Tuhaaaan… cantik banget! Tiap dia
nongol, aku selalu berpikir, dia tuh kenapa bisa sempurna banget ya fisiknya?
Well, biarpun banyak kritik negatif, aku nggak nyesel sih nonton
film ini. Terima kasih, Ibu Kost! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar