Rabu, 22 Juni 2016

Saat Pacarku Tumbang

Dua bulan ini Santo memang sering sakit. Beberapa bulan yang lalu dia melakukan operasi kecil untuk mengangkat mata ikan di telapak kaki kanannya. Mata ikan memang mengganggu banget, dari luar ngga kelihatan, tapi kalau dipakai buat jalan, sakitnya.... Saat itu dia operasi di klinik kantor, dengan dokter yang idk tapi rada aneh. Habisnya gimana coba, masa operasi kayak gitu nggak pakai obat bius! Parah kan? Kebayang ngga sih sakitnya pas dibelek-belek kayak apa? Untung pacarku stroooong. Ya mas ya?


Well, penderitaan Santo nggak berakhir di situ. Akhir Mei, dia masih pincang karena kakinya masih sakit buat jalan. Akhirnya tanggal 1 Juni dia ke RS Santo Boromeus untuk cek lebih lanjut. Ternyata benar, operasinya belum tuntas sehingga menyisakan mata ikan yang perlu diangkat. Jadi deh dia dioperasi lagi. Kali ini bukan dengan cara dibedah, ambil mata ikan, lalu jahit, melainkan diambil jaringan yang rusak pasca operasi juga. Jadi setelah operasi, di telapak kakinya tampak luka terbuka yang lumayan lebar. Kasihan banget kan.


Dua minggu setelah operasi, kakinya belum pulih juga. Jaringan yang baru juga belum tumbuh. Dia masih pincang. Bahkan saat jumat kemarin ada meeting di TSM, dia pakai kursi roda katanya. Ya ampuuuuun....


Sebenarnya aku pengen ngambek ke dia karena saat aku ultah tanggal 15 kemarin, dia ngga dateng. Ngga ngucapin sampai sorenya. Kan namanya lagi ultah kan pengennya dapet perhatian lebih ya... Hahahaha.... Tapi ya gimana lagi, dia jalan kaki aja susah, masa aku mau memaksa untuk datang ke Bogor? Sebenarnya pengen juga ke sana, nyamperin dia, tapi ngga enak dilihat sama Bapak Kosan kan, kok ada cewe main ke kamar cowo....


Hari Sabtu kemarin, dia mulai flu. Batuk-batuk gitu. Ku pikir ya flu biasalah yaa... Sampai hari minggu malem, he got worse dan akhirnya ke dokter. Setelah itu aku menyarankan dia untuk minta dijemput oleh orang tuanya. Dia nurut. Tengah malam Bapak dan Mamahnya datang. Dia dibawa pulang ke Cakung. Senin pagi dia dibawa lagi ke dokter. Tapi saat itu aku ngga tau. Lalu siangnya aku malah ngomel: kamu tuh kenapa sakit mulu sih ngga sembuh-sembuh? Terus dia ngambek deh. Hahahahhaa.... Kasian.


Senin malam Bapaknya sms dan minta tolong supaya aku ke rumahnya kalau ada waktu luang. Selasa pagi saat sahur, sekitar pukul 03.30, aku memang belum tidur. Lalu nelpon Santo, niatnya mau bangunin sahur, ternyata yang mengangkat panggilanku adalah mamahnya. Sambil nangis-nangis, beliau cerita kalau Santo masuk rumah sakit. Udah deh. Langsung lemas. Shocked. Sedih. Pukul 04.00 aku menuju ke Cakung, dijemput bapaknya di stasiun, lalu diantar ke RS Ananda Bekasi.


Saat itu Santo udah diopname. Demamnya udah mulai turun, tapi masih sakit kepala, mual dan batuk-batuk. Hasil cek darahnya bagus semua. Jadi kesimpulan saat itu adalah dia sakit radang tenggorokan dan maag. Aku nemenin dia di rumah sakit sampai hari ini. Kemarin malam tidur di lantai sampai masuk angin. Ahahahaa... Gapapa mas, yang penting kamu sembuh ya.



Hasil cek darah kedua yang dilakukan kemarin menunjukkan adanya gejala tifus. Selain itu, trombositnya juga turun ke 154.000, kalau kata dokternya sih ambang batas normalnya adalah 150.000. Serem kan? Aku takut dia kena demam berdarah. Dokter menyarankan untuk mengkonsumsi sari kurma supaya trombositnya naik lagi. Pagi ini sampel darahnya diambil lagi. Semoga ada perubahan yang baik ya....


Oiya, aku hampir selalu berdua sama Santo. Mamahnya datang sore, lalu malamnya pulang. Kasihan juga sih kalau harus nginap di sini kayak kemarin malam, siangnya langsung drop. Gapapa, Bu. Biar saya aja yang nemenin anak Ibu. :)


Santo dirawat di ruang kelas 1, berdua dengan seorang pasien lain masuk sehari lebih dulu darinya. Kayaknya masih anak SMA, kena DB. I don't mind sebenernya. Yang annoying adalah, anak ini berisik banget!!! Hari pertama sih yang nemenin ibunya. Masih lumayan tenang. Hari kedua, dia ditemenin Bapaknya yang hobinya ngomel. Ya ampuuuuunnn.... Anaknya juga rada kurang ajar sih kalau kataku. Masa orang tanya dikata-kaian bego, geblek, oon, dll. Udah gitu ngomongnya ngga bisa nyantai, kenceng banget! Nyebeliiiiiin. Kemarin malam pas Santo demam lagi, aku lagi panik, itu anak malah berisik bangeeeettttt. Bahkan saat Bapaknya lagi shalat, video -akugatauapajudulnya- yang lagi dia tonton malah dikencengin volumenya! Apa lagi kemarin siang saat adik-adiknya datang. Udah kayak di hutan. Jalan sana-sini, rebutan channel TV, saling ngatain. Sampai akhirnya aku ke bagian administrasi untuk ngurus kepindahan Santo ke ruang VIP. Tapi batal. Kami tetap di ruang ini.


Gapapa ya, mas. Itung-itung kita lagi quality time. Jarang-jarang kan kita bisa berduaan sampai berhari-hari gini. Hahahaha... Gapapa kamu minta digantiin kaosnya sehari empat kali, minta dipijetin, disuapin, diolesin minyak kayu putih, diselimutin, dibacain koran, dibuangin ingusnya, yang penting lekas sembuh ya, Mas. Saat ini demamnya udah reda, masih sedikit sakit kepala sih katanya. Semoga hasil labnya kali ini bagus, Ya Allah....


While you rest and recover, I'll be next to you, praying and hoping for a smooth and speed recovery. Get well super soon, sayangku!